Pelepasan Purna Bakti Guru SMAN 2 Pinrang
Pelepasan Purna Bakti Guru SMAN 2 Pinrang
SMAN2Pinrang-Pinrang, Suasana haru menyelimuti Ruang Guru SMAN 2 Pinrang pada hari Selasa, 24 September 2024 saat dilangsungkan acara perpisahan tiga orang teman guru kami yang telah memasuki masa purnabakti atau masa pengakhiran tugas sebagai pegawai.
Purnabakti dapat diartikan sebagai masa perubahan, dari ASN kembali menjadi masyarakat biasa. ASN yang memasuki masa pensiun dipersiapkan mental, emosi, spiritual dan kehidupan sosial
Masa purnabakti atau biasa dikenal dengan sebutan pensiun merupakan masa pengakhiran tugas yang bagi sebagian Pegawai atau Guru tidaklah mudah menghadapinya. Sedangkan memasuki usia pensiun merupakan situasi yang pasti dihadapi dan seseorang pasti akan mengalaminya.
Untuk pejabat pelaksana, pejabat pengawas, pejabat administrator, dan pejabat fungsional non guru jenjang muda ke bawah adalah 58 tahun, sedangkan untuk pejabat pimpinan tinggi pratama, pejabat fungsional jenjang madya dan pejabat fungsional guru adalah 60 tahun.
Pada kesempatan ini, beberapa guru di SMAN 2 Pinrang sudah memasuki masa pensiun yaitu Soleman Al Said, Hj. Radiah dan Hj. Sumarti. Semoga Bapak Ibu guru yang sudah mengabdi untuk membangun masa depan bangsa menjadi lebih baik diberikan kesehatan selalu dan dimudahkan segala urusanya.
Acara perpisahan dimulai sekitar pukul 10.00 WIT, di awali sambutan Pesan dan Kesan oleh perwakilan Purna bakti Ustadz Solaeman Al Said selama mengabdi mewakili para pensiunan, suara beliau yang bergetar menambah kesan sedih di siang itu. Selanjutnya, Bapak Abdul Wahid Nara selaku kepala sekolah SMAN 2 Pinrang turut menyampaikan sepatah kata serta menceritakan momen yang beliau lalui bersama bapak/ibu pensiunan. Setelah itu, barulah acara inti yakni serah terima bingkisan kepada para pensiunan yang diwakili oleh Bapak Kepala Sekolah SMAN 2 Pinrang Abdul Wahid.
Acara diakhiri dengan doa dalam ajaran agama Islam, dibawakan oleh Ustadz Muhammad Syafri berlangsung khidmat. Kegiatan belum berhenti sampai di situ, sebab masih disambung dengan salaman antara guru yang sudah berada di masa purna bakti dengan guru yang masih bekerja. Kemudian, dilanjutkan dengan makan bersama. Setelah itu, barulah semua rangkaian acara sampai siang itu benar-benar selesai.